Selasa, 27 November 2012

SELAYANG PANDANG


Ikatan Penulis Mahasiswa Al Khoziny yang disingkat IPMA adalah sebuah wadah atau organisasi kemahasiswaan yang berada di STAI Al Khoziny. IPMA dilahirkan lewat tangan pena Bapak Muhammad Zainal Abidin, M.Pd.I pada tahun 1996. IPMA menjadi pelengkap sebuah organisasi intern kampus. Keberadaan IPMA di Kampus Al Khoziny sangatlah dibutuhkan karena organisasi ini, membidangi kepenulisan dan Jurnalis.
M. Zainal Abidin adalah seorang dosen jurusan PAI dan mantan Ketua Jurusan PAI. Tujuh belas tahun yang lalu, kang Zainal kerap kali ia disapa oleh teman-teman pesantren dan kampusnya. Kang Zainal adalah seorang santri yang mempunyai keahlian menjahit dan menulis, beliau berhasil menitih dan mendirikan IPMA yang ­sekarang kita kenal ini, dengan penuh perjuangan. Sering kali beliau bercerita dalam forum kegiatan IPMA, bahwasanya IPMA didirikan penuh dengan perjuangan dan keikhlasan.
Al kisah : jauh sebelum era reformasi, kang Zainal yang di bantu oleh teman-temannya, mengadakan sebuah perkumpulan tentang kepenulisan. Pada mulanya beliau hanya menerima jasa pengetikan makalah. Jauh setelah itu, banyak diantara mahasiswa yang menyalah gunakan jasa pengetikan kang Zainal, dkk, mereka tidak hanya menyuruh kang Zainal mengetik makalah saja, tapi mereka meminta dibuatkan makalah. “Hampir semua makalah mahasiswa pada waktu itu, yang mengerjakan saya” kata laki-laki yang juga alumnus PMII itu. Dengan bakat menulisnya, pekerjaan itu tidak membuat kang Zainal susah, disinilah kang Zainal mendapatkan penghasilan dari jasanya tersebut. Uang yang ia dapat dari usahanya itu, menjadi modal utama untuk menerbitkan majalah SUNNY.
Majalah SUNNY adalah barometer IPMA. Organisasi ini ada dikarenakan adanya majalah SUNNY. Selang beberapa tahun majalah SUNNY menjadi perhiasan kampus STAI Al Khoziny. Hampir semua dosen mendukung penerbitan majalah yang berbasis NU itu. Para dosen memandang setiap perguruan tinggi selayaknya memiliki media cetak. Penerbitan majalah SUNNY yang pertama kali tidak lepas dari Nasir, S.Ag. beliau adalah Pimpinan Redaksi majalah SUNNY pertama dan sekarang beliau menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka.
Ke-independenan IPMA
Selang beberapa tahun tepatnya tahun 1996 kang Zainal berhasil dan bisa bernafas lega IPMA terlahir dengan sempurna setelah beliau lulus dari S1-nya. IPMA terlahir murni dari tangan mahasiswa bukan dari SEMA yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan BEM. IPMA lahir secara independen, akan tetapi selang beberapa tahun banyak dari generasi mahasiswa yang tidak mau menulis dan emang tidak ingin belajar menulis. Perlahan tapi pasti IPMA kehabisan suara untuk mencerit mengenalkan kampus Al Khoziny ini, lewat medianya. Pada tahun 2005 IPMA mengalami mati suri selama empat tahun lamanya. 
Setelah IPMA mengalami mati suri, ada diantara mahasiswa yang peduli dengan nasib media kampus ini. Pada tahun 2010 IPMA dimasukkan badan otonom atau berada di bawah naungan BEM. Presiden Mahasiswa pada waktu itu Ali Al Fatah mengatakan dalam forum Mubes (Musyawarah Besar) BEM, IPMA menjadi badan otonom BEM, sebagai bentuk keperdulian mahasiswa kepada organisasi yang menerbitkan majalah SUNNY ini.
Kebingungan dalam memilih mahasiswa yang mempunyai potensi menulis dan kepedulian terhadap IPMA dalam memimpinnya. Aminatus Zuhriyah, S.Pd.I adalah wanita pilihan Presma. Ali Al Fatah memberikan kepercayaan kepada wanita yang kerap kali di sapa Ning Ena ini. Ning Ena yang juga memiliki garis keturunan dari pendiri kampus ini, menjalankan roda organisasi penuh dengan perjuangan dan ke-ikhlasan .
Al kisah: ning Ena, di tunjuk langsung oleh Presiden Mahasiswa untuk menjadi Ketua Umum IPMA. Dengan kesungguhan dan keperdulian terhadap masa depan Jurnalis Al Khoziny, ning Ena bersedia menjalankan mandat dari sang Presiden itu. Kerja keras yang dilandasi keikhlasan akhirnya ning Ena bisa bernafas lega disaat IPMA telah memiliki kantor sendiri yang terletak di lantai III. Ya, meskipun kantor itu relative kecil. Setelah bernafas lega, ning Ena tidak tidur, dia berjalan perlahan tapi pasti. Dalam menjalankan roda organisasi ini, ning Ena dibantu oleh Yannu Feriadi yang menjadi wakilnya.
Setelah ning Ena ditunjuk menjadi Ketua Umum, beliau kebingunan mencari singkatan IPMA. Beliau mengira huruf “M” itu singkatan Mahasiswa. Setelah di klarifikasi ternyatan hurus “M” itu mempunyai singkat Muda. Dan mempunyai filosofi tersendiri. Kini IPMA berkembang tidak hanya majalah saja yang di tekuninya, melainkan Bulletin, Mading dan Koran. Itulah bidang yang berada di IPMA dan menjadi wadah kreasi mahasiswa.
Pada tahun 2011 di bawah kepemimpinan Hj Fauziyah Ismail, IPMA telah berhasil mengkader dua anggotanya menjadi wartawan Majalah Nahdhatul Ulama Aula dan anggota Forum Lingkar Pena Cabang Sidoarjo.
Semoga IPMA berhasil mengkader anggotanya menjadi penulis yang handal sesuai dengan harapan kita bersama, Amin….. 

Oleh Moch. Rofi'i Boenawi.

Sound

wali

Senin, 26 November 2012

pengurus IPMA Masa Khidmah 2012-2013

Dewan Pembina : Aminatus Zuhriyah, S.Pd.I, Hj Fauziyah Ismail

Ketua Umum : Moch. Rofi'i Boenawi
Wakil Ketua  : Shofwatin Nuroniyah

Sekretaris Umum : Nunik Farkhia Azifah
Wakil Sekretaris  : Sofi Amelia

Bendahara Umum : Siti Maimunah
Wakil Bendahara  : Yahya Al As'ary

Kabid Majalah Sunny : Soni Afriyanto

Kabid Bakat Minat : Zunaidi Rahman
Wkl Kabid             : Hilda Rifky Ayu F.

Kabid Buletin       : Rahmat Irwan
Wakil Kabid        : Fathur Rahman

Kabid Mading     : Fatimatus Zainiyah
Wakil Kabid        : Ika Lianawati

Kabid Koran     : Muhammad Sampuji
Wakil Kabid      : Ach Efendy

Berjuang Dengan Ikhlas, Bersinergi memajukan Al khoziny

Selamat Datang

Selamat Datang di Blog IPMA STAI Al Khoziny Buduran Sidoarjo mohon saran kritiknya untuk blog ini

 
Design by Yuza Cheater | Bloggerized by Free Blogger Templates | Info Terlaris